Hydro

Tampilkan postingan dengan label bahan aktif pestisida. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label bahan aktif pestisida. Tampilkan semua postingan

Jumat, 18 September 2020

Cara Kerja Bahan Aktif

Klasifikasi dan deskripsi insektisida berdasarkan mode of action menurut IRAC
 

Kode Golongan Sasaran Cara kerja Deskripsi
1 1 A Karbamat

1B Organofosfat
Saraf dan otot Menghambat asetilkolin Menghambat AChE (acetylcholinesterase)menyebabkan hyperexcitation, AChE adalah enzim yang mengakhiri aksi rangsang neurotransmiter asetilkolin pada sinapsis saraf.
2 1A (Siklodin organoklorin) 2 B (Fenilfirazol) Saraf dan otot Antagonis GABA (gamma-aminobutyric acid) pada sistem saraf Memblokir saluran klorida aktivasi GABA menyebabkan hyperexcitation dan kejang-kejang. GABA adalah neurotransmiter inhibisi utama pada serangga
3 3A (Piretroid dan   Piretrin) 3 B (DDT dan Metoksiklor) Saraf dan otot Menngganggu aliran Na+ dalam sel saraf Menyebabkan saluran natrium selalu terbuka, sehingga pada beberapa kasus menyebabkan reaksi berlebihan oleh saraf. Saluran natrium terlibat dalam penyebaran info potensial di sepanjang akson saraf.
4 4A (Neonikotinoid) 4B (Nikotin) Saraf dan otot Menyerang sistem syaraf (spesifik pada nAChR) Meniru tindakan agonis asetilkolin di nAChRs, menyebabkan hyperexcitation Asetilkolin adalah neurotransmitter utama dalam sistem saraf serangga pusat.
5 Spinosin Saraf dan otot Menyerang sistem syaraf (neurotransmiter) Allosterically mengaktifkan nAChRs, menyebabkan hyperexcitation dari sistem saraf
6 vermektin
dan
Milbemisin
Saraf dan otot Menghambat fungsi GABA pada saluran utama klorida Allosterically mengaktifkan saluran utama klorida glutamat (GluCls), menyebabkan kelumpuhan. Glutamat adalah Glutamat adalah penting dalam serangga
7 7a ZPT
7B Fenoksikarb
7C Piriproksifen
Pertumbuhan dan Perkembangan
Memanipulasi dengan meniru hormon juvenil. Diterapkan di pra-metamorfik instar. Senyawa ini mengganggu dan mencegah metamorfosis
8 8A (Alkil Halida)
8B (Klooropikrin) 8C (Sulfuril flourid)
8D (Boraks)
8E (Tartar emetik)
Belum Diketahui
Menghambat pembentukan sel
Menghambat pembentukan sel, hanya mekanismnya belum diketehui
9 9B (Pimetrozin)
9C (Flonikamid)
Saraf dan otot Merusak proses pencernaan pada Ordo Homoptera Menyebabkan Penghambatan makan, selektif pada hama putih dan kutu daun
10 10A (Klofentesin, Heksitiazok, Diflovidazin)
10B (Etoksazol)
Pertumbuhan dan Perkembangan
Menghambat pertumbuhan Tungau
Menghambat pertumbuhan Tungau
11 Bacillus thuringiensis
atau
Bacillus sphaericus
Saluran pencernaan
Mikroba perusak membran pada saluran pencernaan bagian tengah (midgut) serangga Racun protein yang mengikat pada reseptor pada membran saluran pencernaan tengah dan mendorong pembentukan pori-pori mengakibatkan ketidakseimbangan ion dan septicaemia
 
Klasifikasi dan deskripsi insektisida berdasarkan mode of action menurut IRAC Lanjutan
Kode Golongan Sasaran Cara kerja Deskripsi
12 12A (Diafentiuron) 12B (Organotin mitisid)
12C (Propargit) 12D (Tetradifon)
Respirasi Menghambat sintesis ATP
Menghambat enzim yang mensintesis ATP pada mitikondria
13 Klorfenapir, DNOC, Sulfuramid Respirasi Menghambat fosforilasi oksidatif untuk pembentukan energi Gangguan pada gradien proton, sirkuit gradien proton (disebut : protonofores) yang pendek pada mitokondria sehingga ATP tidak dapat disintesis
14 Nereistoksin analog Saraf dan Otot
Memblok saluran pada nAChR Memblokir saluran ion nAChR, sehingga blok sistem saraf dan kelumpuhan. Asetilkolin adalah excitatory neurotransmitter (penghubung) utama dalam sistem saraf serangga pusat.
15 Benzoilurea Pertumbuhan dan perkembangan Menghambat biosintesis kitin Menghambat biosintesis kitin
16 Buprofezin Pertumbuhan dan perkembangan Menghambat biosintesis kitin Menghambat biosintesis kitin pada beberapa serangga khususnya kutu putih
17 Siromazin Pertumbuhan dan perkembangan Mengganggu proses moulting (pergantian kulit) Merontokkan kutikula saat proses pergantian kulit serangga
18 Diasilhidrazin Pertumbuhan dan perkembangan Mengaktivasi hormon ekdison Meniru hormon ganti kulit (ekdison) menginduksi kutikula serangga dewasa agar rontok sebelum waktunya
19 Amitras Saraf dan Otot
Mengaktifkan reseptor oktopamin Mengaktifkan reseptor oktopamin, mengarah ke hyperexcitation (rekasi saraf berlebihan Oktopamin adalah hormon pada serangga yang menyerupai adrenalin, seperti neurohormon untuk pertahanan diri atau untuk terbang.
20 20 A (Hidrametilnon)
2B (Asequinosil)
2C (Fluacipirim)
Respirasi Menghambat transpor elektron pada mitokondria (tipe III)
Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel.
21 21 A (METI akarisida dan Insektisida)
21 B (Rotenon)
Respirasi Menghambat transpor elektron pada mitokondria (tipe I) Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel
22 22 A (Indoksakarb)
22 B (Metaflumizon)
Saraf dan Otot
Memblokir saluran Natrium Na+
Memblokir saluran natrium, menyebabkan pemadaman sistem saraf dan kelumpuhan. Saluran Natrium yang terlibat dalam penyebaran potensial aksi di sepanjang akson saraf
 
Klasifikasi dan deskripsi insektisida berdasarkan mode of action menurut IRAC Lanjutan
 
Kode Golongan Sasaran Cara kerja Deskripsi
23 Asam Teronik
dan Asam Tetramik
Pertumbuhan dan perkembangan
Menghambat asetil koenzim A karboksilase
Menghambat kerja asetil koenzim A karboksilase untuk mensintesis lipid yang merupakan langkah pertama dalam biosintesis lipid, sehingga menyebabkan kematian serangga.
24 24 A fosfin
24 B Sianida
Respirasi Menghambat transpot elektron pada mitokondria (tipe IV) Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel.
25 Turunan Beta-ketronitil
Respirasi Menghambat transpor elektron pada mitokondria (tipe II) Menghambat transpor elektron pada mitokondria sehingga mencegah pemanfaatan energi oleh sel
28 Diamida Saraf dan otot
Mengaktifkan reseptor rianodin
Aktifnya otot reseptor rianodin, menyebabkan kontraksi dan kelumpuhan. Reseptor rianodin berperan melepaskan kalsium ke dalam sitoplasma dari sel intraseluler.
un
Zadiraktin, Benzoksimat, Bifenazat, Bromopropilat, Khinometionat, Kriolit, Dikofol, Piridalil, Pirifluquinazon Belum diketahui Belum diketahui Belum diketahui
 
Klasifikasi dan deskripsi fungisida berdasarkan mode of action menurut IRAC
 

Kode Sasaran Cara Kerja Deskripsi

M1

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M2

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M3

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M4

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M5

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M6

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M7

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M8

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9

M9

Kontak pada banyak target

Kontak
dan banyak Target
Umumnya dianggap sebagai kelompok fungisida
dengan resiko rendah tanpa ada tanda-tanda
resistensi. Tidak Ada resistensi silang antara
anggota kelompok M1 sampai M9
 
Klasifikasi dan deskripsi fungisida berdasarkan mode of action menurut IRAC Lanjutan
Kode Golongan Sasaran Cara kerja Deskripsi
1 Benzimidazol
Tiofanat
Mengganggu mitosis dan pembelahan sel
Fase mitosis (β-tubulin) Resistensi pada beberapa spesies jamur. Beberapa mutasi target, sebagian besar pada gen kode E198A/G/K, F200Y di β-tubulin gen. Mempunyai resistensi silang antara kelompok yang sama, tetapi tidak memiliki resistensi silang pada N-Fenil Karbamat Memiliki risiko tinggi
2 Dikarboksimid Mengganggu signal transduksi enzim Transduksi sinyal
Resistensi umumnya pada spesies cendawan Botrytis dan beberapa patogen lainnya. Resistensi silang umumnya antara anggota kelompok. Memiliki risiko sedang sampai tinggi.
3 Piperazin Piridin Pirimidin Imidazol Triazol Mengganggu sterol biosintesis pada membran Biosintesis sterol di membran (demetilase)
Ada perbedaan besar dalam spektrum aktivitas fungisida. Resistensi diketahui pada beberapa spesies cendawan. Beberapa mekanisme resistensi yang diketahui meliputi target mutasi pada genn cyp51 (ERG 11), misalnya V136A, Y137F, A379G, I381V; cyp51 promotor, transporter ABC dan lain-lain. Resistensi silang antara fungisida kelompok ini aktif terhadap jamur yang sama. Fungisida DMI adalah inhibitor biosintesis sterol, tetapi tidak menunjukkan resistensi silang untuk kelas inhibitor lainnya. Memiliki risiko sedang.
4 Asillalani Oksazolidinon Butirolakton
Mengganggu nukleus asam nukleat
Sintesisasam nukleus polimerase
Perlawanan dan resistensi silang diketahui di berbagai jenis cendawan Oomycetes tetapi belum diketahui mekanismenya. Memiliki risiko tinggi.
5 Morfolin Piperidin Spiroketal-amin
Mengganggu biosintessis pada membran
Sintesis membran dan Lipid (fosfolifid biosintesis)
Menyebabkan penurunan sensitivitas pada cendawan embun tepung. Resistensi silang dalam kelompok umumnya ditemukan tetapi tidak untuk kelompok Inhibitor Biosintesis Sterol lainnya. Berisiko sedang sampai rendah.
 
Klasifikasi dan deskripsi fungisida berdasarkan mode of action menurut IRAC Lanjutan
 
 
 
 
 

Unggulan

Mengenal Pupuk Beserta Karakter dan Sifatnya

Saat ini pupuk kimia / anorganik yang tersedia lumayan banyak jenisnya, terkadang kita sebagai petani kurang memperhatikan susunan kimianya...