Hydro

Tampilkan postingan dengan label Istilah serangan blorok pada padi. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Istilah serangan blorok pada padi. Tampilkan semua postingan

Sabtu, 06 Mei 2017

Lanjutan Istilah Blorok Dalam Bahasa Jawa

Rangkuman lanjutan...... 
Dalam merangkum, ada faktor lupa alamat sumber yang kami jadikan bahan rangkuman kami. Mohon Maaf yang sebesar-besarnya karena ada faktor lupa alamat lengkap sumber yang kami ambil.
 
 
Gambar Penyakit Utama Padi


Hawar Bakteri (HB) atau Hawar Daun Bakteri (HDB) merupakan penyakit yang dapat menginfeksi bibit dan tanaman tua. Bila HB terjadi pada tanaman muda disebut kresek dan Bila terjadi pada tanaman tua disebut hawar daun.


PenYebab Hawar Daun Bakteri:
 
Infeksi bibit terjadi melalui luka dan kerusakan bagian tanaman. Penanganan yang buruk atau angin kencang dan hujan dapat menyebabkan tanaman sakit. Penyakit menyebar melalui kontak langsung antara daun sehat dengan daun sakit melalui air dan angin.
 
Cara pengendalian
  • Gunakan Varietas Tahan Hawar Bakteri Daun 
  • .Pemupukan lengkap berimbang (penyakit semakin parah bila pupuk N dipakai secara berlebihan, tanpa P dan K.)
  • Pertahankan kebersihan sawah, buang atau bajak gulma, jerami yang terinfeksi, ratun padi yang semuanya dapat menjadi sumber inokulum.
  • Keringkan sawah
  • Upayakan sawah bera mengering untuk membunuh bakteri yang mungkin bertahan dalam tanah atau sisa tanaman

Tungro


tungro adalah penyakit virus pada padi pada fase pertumbuhan vegetatif dan menyebabkan tanaman tumbuh kerdil dan berkurangnya jumlah anakan. Pelepah dan helaian daun memendek dan daun yang terserang berwarna kuning sampai kuning-oranye. Daun muda sering berlurik atau strip berwarna hijau pucat sampai putih dengan panjang berbeda sejajar dengan tulang daun. Gejala mulai dari ujung daun yang lebih tua. Daun menguning berkurang bila daun yang lebih tua terinfeksi (vektor) virus tungro.
 
Penyebab Tungro adalah Wereng Hijau 
Cara pengendaliannya adalah
  • Penggunaan Varietas yang tahan terhadap Tungro / kerdil rumput. misalnya Tukad Unda, Tukad Petanu, Kalimas dan Bondoyudo
  •  Rotasi Varietas.
  • Sanitasi lingkungan. salah satu caranya mencabut tanaman yang sakit dan buang diluar lahan pertanian jika memungkinkan bakar tanamanyang telah dijabut tersebut apabila serangan sudah menyeluruh, untuk memutus penyebaran infeksi tungro
 
BLAS / POTONG LEHER 

Pertama-tama, pucuk daun padi merah dan turun ke pangkal dan akhirnya tanaman padi seperti menghilang

Penyebab : jamur Pyricularia oryzae (P. grisea) yang mengakibatkan hasil panen menurun.

Jamur ini menyerang tanaman padi pada masa vegetatif dan menimbulkan gejala blas daun (leaf blast), dengan ditandai adanya bintik-bintik kecil pada daun berwarna ungu kekuningan. Semakin lama bercak menjadi besar, berbentuk seperti belah ketupat dengan bagian tengahnya berupa titik berwarna putih atau kelabu dengan bagian tepi kecokelatan. Serangan pada fase generatif menyebabkan pangkal malai membusuk, berwarna kehitaman dan mudah patah (busuk leher).

Penanganan :

  • Proses dekomposisasi jerami setelah olah lahan. selain dapat berfungsi sebagai pupuk organik juga dapat membunuh miselia blas dan tidak berpotensi untuk berkembang.
  • Penggunaan kalium dan phosfat, dianjurkan agar dapat mengurangi infeksi blas di lapangan. Penggunaan kalium mempertebal lapisan epidermis pada daun sehingga penetrasi spora akan terhambat dan tidak akan berkembang di lapangan. 
  • Penggunaan fungisida kimia juga dianjurkan bagi daerah yang endemi terhadap blas dengan ketentuan menggunakan Pengendalian Hama secara Terpadu dan tepat guna. Ada beberapa fungisida kimia yang bekerja secara sistemik di pasaran contoh :mikocide 70, Trycyclazole, Amistartop, Score, Pyoguilon, Nelumbo 250 EC, Prima Vit dll
Sundep / Beluk
Sundep atau beluk disebabkan ulat. Ulat ini berasal dari telur Kaper / kupu-kupu kecil yang menetas.

Cara Penanganan :
  • Insektisida sistemik berbentuk granular seperti karbofuran, bensultap, bisultap, karbosulfan, dimehipo, atau fipronil yang masuk ke dalam tanaman, merupakan bahan kimia yang dapat menghambat perkembangan ulat tersebut pada stadia reproduktif. aplikasi efektifnya dimulai dari terlihatnya kupu-kupu (Kaper) dilahan. dan seyogyanya diulangi karena tetasan telur kupu-kupu tersebut belum tentu bersamaan
 
Daftar 2 Bahan Aktif Fungisida dan Hama Sasaran

No
Bahan Aktif
Penyakit Sasaran
Contoh Produk

Azoksistrobin + Difenokozanol
Penyakit Jamur pada cabebawang merah­jagung kubis­kakao­kedelai
Amistartop

Famoxadone + Cymoxanil
Busuk Batang – Penyakit Bule pada anggur
Equation

Mancozeb + Carbendazim
Penyakit Jamur
Mandazim

Mancozeb + Asibensolar
Antraknosa oleh cendawan dan bakteri
Bion M 5

Mefenoksam + Mancozeb
Penyakit Bledok pada jeruk – Busuk Daun – Busuk Buah
Ridomil

Pyraclostrobin + Metiram
Busuk Daun Cabrio
Top

Simoksanil + Mancozeb
Busuk Daun
Antraknosa Curzate

Fluopikolid + Propineb
Penyakit Jamur pada cabe – tomat – semangka – Padi
Trivia

Tembaga Oxisulfat + Cymoxanil
Busuk Daun
Antraknosa Moltovin













 

Unggulan

Mengenal Pupuk Beserta Karakter dan Sifatnya

Saat ini pupuk kimia / anorganik yang tersedia lumayan banyak jenisnya, terkadang kita sebagai petani kurang memperhatikan susunan kimianya...